Assalamu'alaikum,
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah SWT,
- Adakah di antara saudara-saudaraku yang ingin memperpanjang usia hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun atau lebih? Apakah umur ini tidak mungkin dijangkau oleh seorang anak manusia? Pada jaman modern ini, secara fisik, barangkali 'impossible'. Namun, menurut Al-Qur'an dan sebuah riwayat, orang-orang terdahulu telah memiliki umur ratusan, bahkan ribuan tahun. Contohnya, Nabi Nuh A.S. meninggal di usia 950 tahun (seribu tahun kurang lima puluh, QS 29:14). Atau misalnya, pemuda-pemuda yang masuk ke gua (Al-Kahf, QS 18) berumur hingga lebih dari 300 tahun, atau sebuah riwayat menyebutkan, orang-orang dahulu bahkan bisa mencapai umur 2000 tahun.
- Seandainya kita melakukan kalkulasi berdasar Al-Qur'an, sorang manusia sangat mungkin mencapai umur ratusan atau bahkan ribuan tahun. Saya sepenuhnya yakin, karena Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an (QS:97) yang memberi konsesi bagi manusia, sehingga makhluknya ini bisa mencapai usia yang amat panjang.
- Lalu, bagaimana caranya? Any idea? Satu-satunya cara untuk menjangkau usia panjang ini, yakni lewat 'pintu' Lailatul-Qadr, yang setiap tahun 'dibuka' oleh Al-Fattaah (Yang Maha Pembuka Pintu Rahmat).
Eiiit, . . . tunggu dulu!
Sebelum kita lanjutkan, mari dengarkan dulu sebuah lagu legendaries "Lailatul Qadar" dari album Ruhani Bimbo berikut ini (if not mistaken, lirik: Sam/Taufik Ismail, Vocal: Iin, backing vocal: semua, kecuali Taufik Ismail? tentu saja). Berikut ini bait-baitnya:
LAILATUL-QODAR
Margasatwa tak berbunyi Gunung menahan nafasnya Angin pun berhenti Pohon-pohon tunduk Dalam gelap malam Pada Bulan Suci Qur'an turun ke bumi ! Qur'an turun ke bumi ! Inilah malam Seribu bulan Ketika cahaya sorga menerangi bumi Ketika cahaya sorga menyinari bumi Inilah malam seribu bulan Ketika Tuhan menyeka air mata kita
Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita Qur'an turun ke bumi ! Turun ke bumi !
Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita Qur'an turun ke bumi ! Turun ke bumi !
Lailatul Qadr. Lailatul Qadr. . . Lailatul Qadr. . .
- Okey, dilanjutkan ya. Seperti tadi disebutkan, "pintu" Lailatul-Qadr bisa dicari penjelasannya melalui QS: 97 (Al-Qadr), terutama ayat ke-3. Allah SWT berfirman :
a) Sesungguhnya, Kami telah menurunkan ini (Al-Qur'an ini) pada malam Al-Qadr
b) Dan dengan apakah kamu akan mengetahui apa yang dinamakan Al-Qadr?
c) Malam Al-Qadr lebih baik dari seribu bulan (83 tahun dan 4 bulan)
d) Di sana, para malaikat dan Jibril (Ar-Ruh) turun ke bumi dengan ijin Tuhannya dengan membawa segala peraturan (untuk setahun mendatang)
e) Tenteram! sampai terbit fajar
Sebelum kita lihat bagaimana ayat ke-3 ini dapat menjelaskan usia panjang yang bisa dicapai seorang anak manusia, ada baiknya kita lihat dulu tanda-tanda fisik Lailatul-Qadar. Pada malam kemuliaan itu (sebentar lagi hadir, nih!), akan terjadi hal-hal sebagai berikut (Ooh..., ini mirip sekali dengan liriknya Bimbo di atas):
(a) Binatang malam diam seribu bahasa,
(b) Udara tanpa angin,
(c) Daun-daun diam tak bergerak,
(d) Langit tanpa sinar bulan dan cahaya sorga menggantikannya menerangi bumi,
(e) Pohon-pohon merunduk memuji Al-Jabbaar (Yang Maha Perkasa), dst.
Banyak sekali hadits tentang tanda-tanda fisik Lailatul-Qadr ini. Hanya saja sebagian besar ulama berpendapat bahwa hadits-hadits ini sangat lemah. Dloif! Bahkan, Hamka dan Quraisy Syihab berpendapat bahwa tanda-tanda fisik Lailatul-Qadar di atas sulit dipertanggung jawabkan (dapat diperselisihkan).
Meskipun demikian, ada sebuah hadits dengan kategori hasan (diriwayatkan bukan oleh Bukhari dan Muslim) sebagai berikut: Dari Ibnu Abbas, RA berkata bahwa Muhammad SAW(*) bersabda, "Malam kemuliaan ini tenang dan menggembirakan, tidak panas atau dingin, matahari yang muncul pagi harinya bersinar lemah sekali (bahkan tak bersinar, atau bersinar putih--Abu Daud) dan (sedikit) merah." (At-Tayalis, Ibnu Khuzaimah, Al-Bazar). Namun, yang mendekati kebenaran, insyaAllah, datang dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim (dia terkenal sangat ketat menyaring hadits), bahwa Lailatul-Qadr datang (setelah) bulan membentuk setengah piring (setengah lingkaran). (HR. Muslim). Ini berarti Lailatul-Qadr terjadi setelah tanggal 15 Ramadhan. Tanggal ini sesuai benar dengan ucapan
Rosulullah SAW yang akan disampaikan di artikel berikutnya.
Rosulullah SAW yang akan disampaikan di artikel berikutnya.
BERSAMBUNG
0 comments:
Post a Comment