Friday, April 1, 2011

DO’A RASULULLAH

Diriwayatkan oleh an Nasa'i, Imam Ahmad, Ibnu Hibban (dalam kitab Shahih-nya) dan begitu pula yang lainnya sebagai hadis yang diterima dari Ammar bin Yasir r.a. bahwa Rasulullah saw telah berdoa dengan doa:

Ya Allah dengan pengetahuan-Mu terhadap yang gaib dan dengan kuasa-Mu atas makhluk, hidupkanlah aku selama Engkau ketahui bahwa kehidupan itu lebih baik bagiku dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku. Aku memohon kepada-Mu agar aku selalu takut kepada-Mu, baik di kala sepi maupun ramai. Aku memohon kepada-Mu perkataan yang benar pada waktu marah dan tenang. Aku memohon kepada-Mu kesederhanaan di saat fakir dan kaya. Aku memohon kepada-mu nikmat yang tiada lenyap. Aku memohon kepada-Mu penyejuk mata yang tidak akan terputus. Aku memohon kepada-Mu sikap rela menerima qada sesudah terjadi. Aku memohon kepada-Mu kehidupan yang damai sesudah mati. Aku memohon kepada-Mu kelezatan memandang wajah-Mu. Aku memohon kepada-Mu kerinduan untuk dapat berjumpa dengan-Mu tidak dalam keadaan susah yang membahayakan dan bukan dalam keadaan sedang mendapat ujian yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami orang-orang yang mendapat hidayah.
Amin

(Dikutip dari Membersihkan Hati dari Gangguan Setan, karya Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, Penerbit Gema Insani Press)

Ya Allah aku sangat menderita hidup di bawah kekuasaan zolim.
Hidup di bawah naungan saudara-saudaraku yang memerintah atas nama rakyat, berbaju demokrasi yang memerintah dengan menghilangkan hak-Mu sebagai pembuat hukum, memerintah dengan menuruti hawa nafsu mereka, memerintah dengan membuat undang-undang yang sesungguhnya mereka tidak mampu untuk diri mereka sendiri, seperti halnya Musailama al Kadzab.

Ya Allah, mereka tidak menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai dustur kehidupan, tidak menjadikan potensi kepemimpinannya untuk kemuliaan Islam, tidak menjadikan kelebihan harta, tenaga, dan nikmat lainnya untuk kemuliaan Islam. Ini tidak lain karena sifat nifaq dalam diri mereka, sadarkanlah Ya Allah

Sungguh, seterjal apa pun perjalanan dakwah ini, sesulit apa pun medan dakwah ini, sekeras apa pun ujian dakwah ini, ia ada batas waktunya, ia tidak lama. Tetapi, azab Allah atas kemaksiatan meninggalkan jalan dakwah ini adalah kekal.

Allahumma ajirna minannar, Allahumma ajirna minannar, Allhumma ajirna minannar hi salimin.

Yaa ayyuhasibannnas ayudroqu ayyaqulu amanna fahum layuftanun.
Isyhad Ya Allah anna ud'u ilal haq berikanlah kekuatan iman dan ketabahan bagi mereka yang istighal di jalan dakwah ini.


Related Post



0 comments:

Post a Comment