Sunday, March 6, 2011

EMPAT PINTU MENUJU BICARA


Dalam berbicara kita mesti hati-hati. Salah bicara bisa celaka. Pedang lukai tubuh masih ada harapan sembuh. Lidah lukai hati ke mana obat hendak dicari. Begitu kira-kira pepatah tentang perlunya kita mengatur tutur kata dalam berbicara dengan orang lain.
Nah, supaya tujuan kita bicara tercapai dan lawan bicara tidak terlukai ada empat hal harus kita perhatikan, yaitu:
• Isinya benar.
Sebelum berbicara hendaknya dikaji dan diteliti kebenaran pokok pembicaraan. Dalam mengkaji gunakan akal sehat dan hati nurani bersih. Jangan berbicara hal-hal yang bersifat mempergunjingkan atau memfitnah orang lain. Apabila tidak bisa berbicara hal yang benar, lebih baik diam. Bukankah diam itu emas?
• Ada manfaatnya.
Pembicaraan yang kita lakukan haruslah memberi manfaat bagi diri kita sendiri maupun lawan bicara. Hindari bicara yang tidak jelas tujuannya. Kita tidak bisa asal bicara. Sebaliknya, kita mesti bicara dengan penuh hikmah, hemat kata, dan sarat makna.
• Baik cara penyampaiannya.
Pokok pembicaraan yang benar dan bermanfaat seyogianya disampaikan dengan cara baik. Cara penyampaian yang baik akan mempermudah lawan bicara memahami isi pembicaraan. Juga akan terhindar dari salah pengertian yang membuat lawan bicara merasa tersinggung.
• Tepat waktu.
Pilihlah saat yang tepat bila ingin berbicara dengan seseorang. Dalam hal ini kita perlu melihat suasana hati dan kondisi lawan bicara. Kita perlu tahu waktu yang tepat untuk bicara, harus menunggu, atau diam. Kita perlu menghindari pembicaraan panjang-lebar dengan orang yang sedang marah atau emosi.


Related Post



0 comments:

Post a Comment