Friday, April 8, 2011

CARA MEMPERPANJANG USIA Part 2

Ini dia bagian kedua bagaimana cara memperpanjang usia
  1.  Pada malam penuh kemuliaan itu, para malaikat turun ke bumi (QS 97:4, Tanazzalul malaaikatu... dst). Dilukiskan, bahawa malaikat (yang tinggal di Arsy) memendam rindu dan cinta yang teramat dalam, ingin berjumpa dengan manusia, makhluk ciptaan Al-Badii'u (Yang Maha Pencipta) yang menghabiskan hidupnya dari generasi ke generasi di bumi. Maka, dengan seijin Al-Mujiibu (Yang Maha Mengabulkan), para malaikat, termasuk Jibril, diberi kesempatan turun ke bumi pada Lailatul-Qadr, sekali setiap tahun.

  1.  Malaikat-malaikat itu turun berbondong-bondong. Mereka terbagi dalam rombong-rombongan (I imagine, this is just like departures of jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci. "Tumplek-bleg" di bandar udara, menunggu giliran terbang). Mereka berbondong-bondong ingin sekali menjumpai makhluk di bumi yang amat disayanginya. Berarak-arak, penuh khidmat dan semangat, teratur dalam antrean, para malaikat itu meluncur menembus langit turun ke bumi pada malam mulia itu. Kemudian setelah semalaman di bumi sampai terbit
     fajar esok-harinya, para malaikat ini membentuk shaf dan antri bergelombang kembali naik ke langit beriring-iringan(**)

  1.  Inilah malam kesempatan itu! Satu-satunya malam dalam setahun, ketika para malaikat amat merindukan kesempatan buat melihat, menjenguk, membagi kasih mereka, serta mendo'akan manusia yang taat dan senang beribadah kepada Tuhannya. Subhanallah! Begitu sayangnya mereka kepada kita!

  1.  Kemudian ketika fajar esok-harinya, secara berangsur-angsur, mereka naik kembali ke langit. Ooh... betapa sedihnya mereka... karena the next chance is next year! Masih 365 hari lagi harus nunggu. Sebuah penantian baru yang panjang dan menumbuhkan kembali kerinduan mendalam pada qalbu mereka. Ooh... betapa takjubnya, seandainya kita diberi kemampuan untuk menyaksikan yang gaib, pada malam kemuliaan ini dengan mata telanjang kita. Kita saksikan bagaimana para malaikat itu antri, bagaimana mereka
     berbondong-bondong secara berombongan turun, bagaimana mereka memananjatkan do'a, kemudian berangsur-angsur naik lagi ke langit sambil melambaikan tangan, menunduk melihat ke bawah, memandangi mu'minin dan mu'minat yang sedang sholat, berdoa'a, i'tikaf, tadarus Al-Qur'an dan yang sedang berusaha keras mendekatkan diri kepada Tuhannya. Berlinang-linang air mata mereka ketika beranjak meninggalkan yang terkasih di bumi ini.
     Subhanallah! Meski hanya membayangkan, bulu kuduk dan syaraf di sekitar punggungku jadi berdiri. Rasanya, ada orang besar memeluk saya dari belakang! Merinding. . .

  1.  Kemudian, yang jadi pertanyaan, mengapa mereka rindu setengah mati bertemu manusia, padahal dahulu ketika Allah SWT akan menciptakan manusia, para malaikat ini "protes" dengan mengatakan (QS 2:30), ". . . Apakah Engkau akan menciptakan manusia yang nanti hanya akan saling menumpahkan darah . . ." (Ups! saya jadi ingat film the God-Father I-III: manusia itu keras, penuh akal-akalan dan saling bunuh). Lalu, Allah SWT menjawab, "Aku tahu apa yang kamu tidak tahu." Maka, ketika Adam diminta untuk
     menjelaskan nama-nama benda kepada para malaikat--setelah para malaikat terkunci mulutnya gagal menjawab permintaan Allah SWT itu--serta-merta, para malaikat itu pun mulai menghormati dan mencintai Adam dan terus mendo'akannya untuk tetap tinggal di sorga. Sayangnya, do'a mereka akhirnya tak terkabul, karena Adam harus turun ke bumi. The mega scenario must go on!

  1.  Kembali ke pertanyaan di awal tulisan, mari kita baca sekali lagi ayat ke-3 (QS 97), "Malam Al-Qadr lebih baik daripada seribu bulan (83 tahun dan 4 bulan)." Menurut beberapa ulama tafsir, Allah SWT khusus menciptakan malam kemuliaan ini terutama untuk manusia yang berumur pendek, misalnya 60-70 tahun seperti kita. Apa tujuannya? Boleh jadi,
     maksud Allah SWT adalah untuk memberi peluang kepada manusia berumur pendek ini, untuk mengumpulkan pahala (bekal ke akhirat) sebagaimana mu'min-mu'minat terdahulu yang telah menabung amal kebajikan dalam ratusan atau ribuan tahun umurnya.
berlanjut ke part 3


Related Post



0 comments:

Post a Comment